Rabu, 30 Maret 2011

Tentang LINUX

Onno W. Purbo 
Linux pada dasarnya adalah sistem operasi seperti Windows & DOS yang beroperasi di PC. Seperti juga Windows yang mempunyai banyak versi ada Windows 3.11, 3.12, 95, 98, Millenium Edition, NT, 2000 dll. Di Linux kita mengenal banyak sekali distribusi Linux dengan berbagai versinya ada Caldera, SuSE, Mandrake, Best Linux, Easy Linux dan RedHat http://www.redhat.com yang merupakan distribusi Linux terbesar di Indonesia.

Secara hukum perbedaan fundamental antara Windows & Linux di Hak Cipta-nya. Adalah ilegal mengcopy / membajak CD Microsoft apalagi diperdagangkan. Sebaliknya, Linux bebas / gratis bisa diperoleh di internet, dapat dicopy ke CD dengan bebas, tanpa ada konsekuensi pelanggaran terhadap hukum. Karena Linux memang menggunakan hak cipta publik yang dikenal sebagai GNU Public License (GPL) yang bisa dibaca di http://www.gnu.org. Prinsip dasar GPL berbeda dengan hak cipta yang biasa digunakan oleh banyak orang termasuk pengguna UU Hak Cipta Indonesia. GPL pada dasarnya berusaha memberikan kebebasan seluas-luasnya bagi si pencipta perangkat lunak untuk mengembangkan kreasi perangkatnya dan menyebarkannya secara bebas di publik. Tentunya dalam penggunaan GPL ini kita masih di ikat dengan norma, nilai dan etika – misalnya tidak etis jika kita mengambil software GPL kemudian mengemasnya menjadi sebuah software lain dan mengaku-ngaku bahwa software tersebut adalah buatan kita.


Dengan menggunakan lisensi GPL Linux dapat digunakan secara gratis di seluruh dunia, bahkan source code (listing program) Linux terbuka dan dapat diperoleh secara gratis di Internet tanpa dikategorikan membajak.

Bagi sebagian besar orang Indonesia mungkin mahal untuk mengambil Linux di Internet karena biaya telkom yang mahal. CD Linux menjadi alternatif & bisa diperoleh di toko komputer dalam banyak versi yang di jual seharga Rp. 20-30.000 / CD. Biasanya untuk instalasi minimal cukup menggunakan satu (1) buah CD saja, akan tetapi jika kita menginginkan untuk bereksperimen dan mengembangkan banyak hal dengan Linux ada baiknya membeli beberapa CD Linux yang berlainan.

Berbeda dengan Windows / DOS yang di buat oleh Microsoft saja, berbagai distribusi Linux dikembangkan oleh banyak kelompok orang / perusahaan yang saling tolong menolong. Proses gotong royong menjadi mungkin karena semua program / source code Linux dapat dilihat secara terbuka (Open Source), sehingga seorang programmer dapat mengembangkan / memperbaiki Linux menjadi lebih baik . Akibatnya,  programmer Linux akan lebih cepat pandai & terbukti bahwa bangsa ini berhasil di pandaikan oleh Open Source dengan keberhasilan pembuatan distribusi Linux berbahasa Indonesia Trustix Merdeka http://merdeka.trustix.co.id yang di motori oleh I Made Wiryana & kakak-nya Wayan. Sebagian software berbasis Linux yang dikembangkan rekan-rekan Indonesia lainnya dapat di lihat di http://i18n.linux.or.id. Gila-nya semua ini berhasil di lakukan tanpa banyak campur tangan pemerintah dengan INPRES IT Berbahasa Indonesia-nya, maupun tanpa utangan Bank Dunia, ADB maupun IMF.

Sekilas tentang Kernel dan Module

Kernel merupakan inti dari Operating System berisikan instruksi- instruksi yang bertindak sebagai mediator antara hardware dengan software. Kernel baru pada umumnya menawarkan dukungan yang lebih banyak terhadap ber bagai jenis hardware,memiliki manajemen proses yang lebih baik, berjalan lebih baik dari versi sebelumnya, dan lebih stabil karena adanya perbaikan pada bug-bug yang ditemukan pada versi sebelumnya.
Module merupakan bagian dari code kernel yang tidak secara langsung dimasukan kedalam kernel. Module dapat di masukan atau dihilangkan kedalam kernel yang sedang berjalan kapanpun diperlukan. Module biasanya digunakan untuk mendukung pekerjaan yg tidak di gunakan terus-menerus. misal, jika kita tidak membutuhkan dukungan networking sepanjang waktu, seperti ppp,maka lebih baik ppp dijadikan sebagai module. ketika kita memerlukannya (untuk koneksi ke isp) module kita panggil dan setelah selesai koneksi module dapat kita matikan. penerapan module seperti ini akan mengurangi jumlah memori yang di butuhkan kernel sehingga mempercepat operasi.

Aplikasi di Linux

Windows cukup kalah telak di aplikasi server terutama untuk Internet, aplikasi Webserver, proxy server, firewall, mail server, Samba, routing IPv6 dll cukup kompleks dan memposisikan Linux cukup maju dari Windows. Pada aplikasi server umumnya X-Windows tidak lagi digunakan di Linux, oleh karena itu Linux biasanya lebih hemat resources (memory & harddisk) di bandingkan Windows. Hal ini sangat masuk akal, karena basis Linux yang dari awalnya memang tumbuh di Internet.

Sialnya Linux kalah cukup telak dari Windows untuk aplikasi Office-nya, saya harus mengakui bahwa Microsoft Office termasuk tool yang sangat enak untuk bekerja di PC untuk menyiapkan presentasi, tulisan, laporan, agenda dll. Salah satu tool produktifitas kantor yang paling beken di Linux adalah StarOffice dari Sun Microsystem yang dapat berjalan bukan hanya di Linux tapi juga di Windows. StarOffice mempunyai modul untuk pemrosesan kata, perhitungan maupun untuk presentasi seperti Microsoft Office. Gilanya, StarOffice bisa diperoleh secara cuma-cuma karena lisensi yang digunakan adalah GPL. Tentunya masih banyak lagi tool yang bisa meningkatkan produktifitas kita di atas Linux seperti Abiword, Lyx, Maxwell,Ted, tk_Brief & Papyrus untuk melakukan pemrosesan kata. Untuk membantu perhitungan seperti yang dilakukan oleh Microsoft Excel program seperti Abacus, abs, Wingz, Xess & xxl di Linux dapat digunakan. Untuk presentasi maka Impress & Magic Point dapat digunakan.

Komunitas Linux di Indonesia

Salah satu kelebihan utama Linux adalah dukungan dari komunitas Linux yang tersebar dalam berbagai mailing list / tempat diskusi melalui e-mail di Internet. Melalui mailing list tersebut seseorang yang mengalami kesulitan dalam menggunakan Linux akan dapat dengan mudah memperoleh bantuan dari orang yang lain. Prinsip gotong royong terasa sangat kuat di komunitas penguna Linux. Tempat mangkal para pengguna Linux di Indonesia terletak di http://www.linux.or.id, tentunya masih ada tempat mangkal lainnya adapun tempat diskusi mereka cukup banyak dan dapat di subscribe menggunakan e-mail seperti di linux-setup@linux.or.id (tempat nongkrong newbie, membahas instalasi dsb.), linux-admin@linux.or.id (administrasi sistem, network, users, groups), linux-aktivis@linux.or.id (diskusi mengenai keorganisasian Linux Indonesia dan pemasyarakatan Linux) & kursus-linux@egroups.com (tempat kursus Linux virtual di Internet). Komunitas Linux secara saweran juga menerbitkan majalah Infolinux (http://www.infolinux.or.id) yang biasanya di sertakan CD setiap penerbitannya yang selalu laku keras.

Buku & Ilmu Linux gratisan

Informasi tentang berbagai teknik jaringan Internet merupakan komoditas yang sangat langka bagi sebagian besar masyarakat IT di Indonesia. Memang harus di akui bahwa pada hari ini karena akses ke Internet masih sangat sulit terutama di daerah, maka buku cetak maupun majalah masih merupakan alternatif solusi yang paling baik untuk penetrasi informasi & pengetahuan ke berbagai daerah. Karena ternyata informasi / pengetahuan yang berharga sekitar Rp. 12-15 ribu / buku ternyata masih di rasakan murah & cukup wajar lah bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Bagi kita yang memiliki akses Internet, maka sebetulnya sebagian besar ilmu & pengetahuan tentang jaringan Internet dapat diperoleh secara cuma-cuma. Alhamdullillah, pada saat ini banyak rekan-rekan Open Source yang menyebarkan ilmu-nya secara gratis (cuma-cuma) di Internet. Format yang digunakan umumnya PDF yang bisa dibaca menggunakan Acrobat Reader yang bisa di ambil gratis di Internet juga. Sebagian dari buku tersebut dapat diperoleh juga di toko buku karena sebagian besar penulis Open Source tersebut juga meminta kepada penerbit untuk menerbitkannya dalam bentuk buku cetak untuk menembus masyarakat yang tidak memiliki akses yang terlalu baik ke Internet.

Bagi rekan-rekan yang memiliki akses ke Internet akan membutuhkan waktu minimal sekitar 2-3 jam untuk mengambil berapa buku terpenting untuk mengerti tentang Linux ini. Ada beberapa tempat yang dapat saya usulkan untuk mengambil buku-buku tersebut. Tempat yang mungkin perlu di lihat paling awal adalah:

            http://pandu.dhs.org
            http://pandu.dhs.org/Buku-Online
            http://www.linux.or.id

Team PANDU yang di motori oleh I Made Wiryana harus di akui merupakan motor utama pergerakan Linux di Indonesia. Beberapa buku Linux termasuk tutorial Linux-nya yang sangat membantu dapat di ambil secara cuma-cuma tanpa melanggar HAKI. Buku-buku yang sifat tutorial sebagian merupakan bagian dari aktifitas Open Source Campus Agreement (OSCA) untuk membuka wawasan siswa / mahasiswa Indonesia akan Linux, seperti:

  • Tutorial Pelatihan Administrasi Jaringan Linux oleh Andi, Afri & Wisesa.
  • Tutorial Pelatihan Administrasi Sistem Linux oleh Andi, Afri & Wisesa.
  • Tutorial Pelatihan Linux Dasar oleh Andi, Afri & Wisesa.
  • SQL dengan Postgress oleh Owo Sugiana.
  • GnuPlot untuk Orang Lugu oleh Abe Susanto & Wayan Wardana.
  • Dan masih banyak lagi.

Bagi pembaca yang masih penasaran, saya sangat sarankan untuk memasuki situs Web dari berbagai aktifitas mendokumentasikan Linux, seperti


Beberapa buku menarik yang bisa di download secara utuh dari Internet, antara lain adalah:

  • Linux From Scratch oleh Gerard Beekmans
  • Linux Installation Strategies oleh Tobby Banerjee (bagi yang ingin memasang Linux & Windows pada komputer yang sama).
  • Linux Kernel Internals oleh Tigran Aivazian
  • Securing and Optimizing Linux: RedHat Edition oleh Gerhard Mourani.
  • The Linux Network Administrator’s Guide: Second Edition oleh Olaf Kirch & Terry Dawson (sekitar 500+ halaman)
  • Linux Administrator’s Security Guide oleh Kurt Seifried.
  • Linux Sistem Administration Made Easy oleh Steven Framton.
  • The Linux System Administrator’s Guide oleh Lars Wirzenius & Joanna Oja
  • Dan masih banyak sekali lainnya.

Rata-rata setiap buku lebih dari 200-an halaman & semua menjelaskan berbagai hal secara detail tentang Linux. Memang membutuhkan waktu lumayan untuk mengambil buku-buku ini, tapi dengan ketelatenan – kita bisa mengambil beberapa buku yang penting dalam waktu 2-3 jam-an. Sebaiknya pengambilan buku dilakukan pada pukul 4-6 pagi pada waktu seluruh Intenet di Indonesia masih lelap tertidur sehingga hubungan Internet sangat lancar.

Akhirnya …

Pada akhirnya sebetulnya kita bisa bertanya ke diri sendiri, mengapa harus membajak? Kalau alternatif software yang ada sebetulnya cukup banyak bahkan dapat diperoleh dengan murah tanpa perlu membajak & bahkan menjadikan kita pandai dan membangun industri software dalam negeri dengan Open Source-nya.

2 komentar:

  1. Thanks, artikelnya jd bahan tugas kuliah heuhheuh...

    BalasHapus
  2. @Dhika
    hehe...thanksnya sama mas Onno.W.Purbo, artikel ini copas dari beliau :)

    BalasHapus